TRAGEDI Costa Concordia yang karam di lepas perairan Italia Jumat malam lalu membuka banyak pasang mata soal kapal pesiar. Kapal yang hanya dapat dinaiki kalangan atas ini mulai disorot tingkat keamanannya. Masihkah menjadi pilihan wisata yang menarik?
Asosiasi Pengiriman Penumpang atau Passenger Shipping Association (PSA) Inggris meyakinkan wisatawan bahwa pesiar merupakan salah satu bentuk wisata paling aman. "Pelayaran atau pesiar adalah salah satu bentuk wisata paling aman. Insiden seperti ini sebenarnya sangat langka terjadi, apalagi awak kapal sudah diberikan pelatihan ketat mengenai latihan dan skenario untuk situasi darurat termasuk evakuasi kapal,” tutur Penny Guy selaku juru bicara PSA, seperti dilansir Dailymail, Selasa (17/1/2012).
Ia menambahkan, kapal-kapal pesiar seperti Costa Concordia juga sudah sesuai dengan peraturan ketat dan prosedur dari otoritas maritim yang mengatur setiap aspek operasional kapal pesiar. Karenanya, ia tidak berani berspekulasi dengan penyebab kecelakaan yang akan menjadi pelajaran bagi industri pelayaran ini.
"Selama dua dekade terakhir, jalur pelayaran memertahankan catatan keselamatan terbaik di industri pariwisata saat mengangkut lebih dari 90 juta orang di seluruh dunia," sahut Bill Gibbons, Direktur PSA.
Terkait tragedi kapal tenggelam, kepala serikat kapal mengatakan bahwa perusahaan pelayaran besar seperti kapal pesiar Italia yang mengalami kecelakaan ini tidak stabil. Sekretaris Nasional Serikat Nautilus Allan Graveson mengklaim bahwa perusahaan kapal pesiar tersebut lebih mementingkan keuntungan daripada keamanan, contohnya memenuhi kapal dengan terlalu banyak dek.
"Perusahaan akan menambahkan sebanyak mungkin dek di atas kapal, karena itulah yang penumpang inginkan. Padahal, kapasitas kapal tidak memungkinkan," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa kapal seperti Costa Concordia tidak mampu mengarungi laut dengan arus kencang seperti Laut Atlantik Utara. "Costa Concordia memiliki desain berbeda dengan Kapal Cunard, seperti kapal Queen Mary dan Queen Elizabeth yang memang dapat mengarungi seluruh lautan di dunia. Namun, Costa tidak bisa," tegasnya.
Hal ini dibantah Direktur Teknisi dan Operator Dewan Pelayaran Eropa, Robert Ashdown, yang mengatakan bahwa kapal-kapal ini lebih stabil juga bisa bertahan dalam cuaca apapun karena didesain dengan standar internasional yang ketat. Sementara kritikus pelayaran, Sue Bryant menyatakan bahwa kejadian kapal tenggelam sangat biasa.
"Apapun ukuran kapalnya, jika terdapat lubang di lambung kapal maka awak kapal harus dapat menutup kompartemen air untuk mencegah air lebih banyak masuk. Lambung kapal harus dapat distabilkan agar kapal dapat tetap tegak," tuturnya. "Mungkin awak kapal Concordia belum mampu membuat lambung kedap air akibat kegagalan mekanis karena adanya laporan mengenai pemadaman listrik setelah tabrakan," tambahnya.
Sejak tragedi Titanic pada 1912, Konvensi keselamatan Kehidupan di Laut atau Safety of Lives at Sea (SOLAS) telah meminimalisir terjadinya tragedi laut serupa. Mereka memerketat sistem keselamatan dan keamanan kapal, salah satunya lewat peraturan baru yang keluar Juli 2010. Peraturan menyebutkan, setiap kapal yang mengalami kerusakan harus dapat melanjutkan panggilan ke pelabuhan terdekat. Kapal harus mampu bertahan selama tiga jam, dan selama itu harus dilakukan evakuasi secara teratur.
Eksekutif Costa Cruise, Pier Luigi Foschi meminta maaf atas kecelakaan tersebut, terutama kepada keluarga korban. "Kami tidak dapat menyangkal bahwa ada kesalahan manusia dalam insiden ini," tutur Foschi.
Dugaan sementara, insiden terjadi karena kapten kapal lalai dan ingin memberi hormat kepada temannya yang berada di tepi pantai. Akibatnya, ia mengemudikan kapal terlalu dekat dengan pulau dan menabrak batu.
(ftr)
Mengganti Pakaian Mayat Adat Toraja
Ma'nene, upacara ganti pakaian mayat di Tanah Toraja
ritual manene. REUTERS/Yusuf Ahmad
11
Reporter: Putri Artika R
Salah satu keunikan budaya di tanah Toraja, Sulawesi Selatan yakni adanya upacara adat mengganti pakaian mayat para leluhurnya. Upacara ini dikenal dengan nama, Ma'nene.
Dibilang unik dan khas, mengingat ritual Ma'nene dilakukan khusus oleh masyarakat Baruppu, di pedalaman Toraja Utara. Ritual Ma'nene dilakukan setiap 3 tahun sekali dan biasanya dilakukan pada bulan Agustus.
Mengapa pada bulan tersebut? Karena upacara Ma'nene hanya boleh dilaksanakan setelah panen. Musim panen yakni jatuh pada bulan Agustus.
Masyarakat adat Toraja percaya jika ritual Ma'nene tidak dilakukan sebelum masa panen, maka akan sawah-sawah dan ladang mereka akan mengalami kerusakan dengan banyaknya tikus dan ulat yang datang tiba-tiba.
Sejarah ritual Ma'nene ini berawal dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek, yang datang ke hutan pegunungan Balla. Saat itu, Pong menemukan sebuah jasad manusia yang telah meninggal dunia dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Oleh Pong, jasad itu dibawanya dan dikenakan pakaian yang layak untuk dikuburkan di tempat aman.
Semenjak dari itu, Pong berturut-turut mendapatkan berkah. Tanaman pertanian miliknya panen lebih cepat dari waktu biasanya. Saat dia berburu pun, Pong kerap kali mendapatkan perburuannya dengan mudah. Dan saat berburu di hutan, Pong sering bertemu dengan arwah yang dirawatnya yang kemudian arwah tersebut ikut membantu dalam perburuan Pong sebagai petunjuk jalannya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Pong beranggapan bahwa jasad orang yang telah meninggal sekalipun harus tetap harus dirawat dan dihormati, meskipun jasad tersebut sudah tidak berbentuk lagi.
Pong lalu mewariskan amanahnya kepada penduduk Baruppu. Dan oleh penduduk Baruppu, amanah Pong tetap terjaga dengan terus dilaksanakannya ritual Ma'nene tersebut.
Prosesi Ma'nene itu sendiri diawali dengan mengunjungi lokasi tempat dimakamkan para leluhur masyarakat setempat yakni di pekuburan Patane di Lembang Paton, Kecamatan Sariale, ibu kota Kabupaten Toraja Utara. Para mayat leluhur mereka disimpan di dalam peti yang telah diberi pengawet.
Sebelum dibuka dan di angkat dari peti, para tetua yang biasa dikenal dengan nama Ne' Tomina Lumba, membacakan doa dalam bahasa Toraja Kuno. Setelah itu, mayat tersebut diangkat dan mulai dibersihkan dari atas kepala hingga ujung kaki dengan menggunakan kuas atau kain bersih. Setelah itu, barulah mayat tersebut dipakaikan baju yang baru dan kemudian kembali dibaringkan di dalam peti tadi.
Selama prosesi tersebut, sebagian kaum lelaki membentuk lingkaran menyanyikan lagu dan tarian yang melambangkan kesedihan. Lagu dan gerak tarian tersebut guna untuk menyemangati para keluarga yang ditinggalkan.
*dari berbagai sumber
Dibilang unik dan khas, mengingat ritual Ma'nene dilakukan khusus oleh masyarakat Baruppu, di pedalaman Toraja Utara. Ritual Ma'nene dilakukan setiap 3 tahun sekali dan biasanya dilakukan pada bulan Agustus.
Mengapa pada bulan tersebut? Karena upacara Ma'nene hanya boleh dilaksanakan setelah panen. Musim panen yakni jatuh pada bulan Agustus.
Masyarakat adat Toraja percaya jika ritual Ma'nene tidak dilakukan sebelum masa panen, maka akan sawah-sawah dan ladang mereka akan mengalami kerusakan dengan banyaknya tikus dan ulat yang datang tiba-tiba.
Sejarah ritual Ma'nene ini berawal dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek, yang datang ke hutan pegunungan Balla. Saat itu, Pong menemukan sebuah jasad manusia yang telah meninggal dunia dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Oleh Pong, jasad itu dibawanya dan dikenakan pakaian yang layak untuk dikuburkan di tempat aman.
Semenjak dari itu, Pong berturut-turut mendapatkan berkah. Tanaman pertanian miliknya panen lebih cepat dari waktu biasanya. Saat dia berburu pun, Pong kerap kali mendapatkan perburuannya dengan mudah. Dan saat berburu di hutan, Pong sering bertemu dengan arwah yang dirawatnya yang kemudian arwah tersebut ikut membantu dalam perburuan Pong sebagai petunjuk jalannya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Pong beranggapan bahwa jasad orang yang telah meninggal sekalipun harus tetap harus dirawat dan dihormati, meskipun jasad tersebut sudah tidak berbentuk lagi.
Pong lalu mewariskan amanahnya kepada penduduk Baruppu. Dan oleh penduduk Baruppu, amanah Pong tetap terjaga dengan terus dilaksanakannya ritual Ma'nene tersebut.
Prosesi Ma'nene itu sendiri diawali dengan mengunjungi lokasi tempat dimakamkan para leluhur masyarakat setempat yakni di pekuburan Patane di Lembang Paton, Kecamatan Sariale, ibu kota Kabupaten Toraja Utara. Para mayat leluhur mereka disimpan di dalam peti yang telah diberi pengawet.
Sebelum dibuka dan di angkat dari peti, para tetua yang biasa dikenal dengan nama Ne' Tomina Lumba, membacakan doa dalam bahasa Toraja Kuno. Setelah itu, mayat tersebut diangkat dan mulai dibersihkan dari atas kepala hingga ujung kaki dengan menggunakan kuas atau kain bersih. Setelah itu, barulah mayat tersebut dipakaikan baju yang baru dan kemudian kembali dibaringkan di dalam peti tadi.
Selama prosesi tersebut, sebagian kaum lelaki membentuk lingkaran menyanyikan lagu dan tarian yang melambangkan kesedihan. Lagu dan gerak tarian tersebut guna untuk menyemangati para keluarga yang ditinggalkan.
*dari berbagai sumber
Upacara Adat Toraja,,,M'Nene
Ma' Nene' Ritual Unik Dari Toraja - Budaya Indonesia
RITUAL adat khas Toraja yang paling terkenal adalah Rambu Sulo. Rambu Solo’ menjadi salah satu daya tarik wisatawan ke daerah itu. Selain Rambu Sulo’ ini, sebenarnya ada satu ritual adat yang langka di Toraja, yakni Ma’ Nene’. Upacara Ma’ Nene’ adalah salah satu kegiatan ritual adat di Toraja, khususnya di Baruppu, Rinding Allo Toraja Utara. Upacara Ma’ Nenek dimaksudkan untuk mengganti pakaian Almarhum, sebagai perwujudan dari rasa cinta keluarga yang masih hidup.
Biasanya, Ma’ Nene’ digelar tiap bulan Agustus. Saat Ma’ Nene’ berlangsung, peti-peti mati para leluhur, tokoh dan orang tua, dikeluarkan dari makam-makam dan liang batu dan diletakkan di arena upacara. Di sana, sanak keluarga dan para kerabat sudah berkumpul. Secara perlahan, mereka mengeluarkan jenazah (baik yang masih utuh maupun yang tinggal tulang-belulang) dan mengganti busana yang melekat di tubuh jenazah dengan yang baru.Mereka memperlakukan sang mayat seolah-olah masih hidup dan tetap menjadi bagian keluarga besar.
Ritual Ma’ Nene’ oleh masyarakat Baruppu dianggap sebagai wujud kecintaan mereka pada para leluhur, tokoh dan kerabat yang sudah meninggal dunia. Mereka tetap berharap, arwah leluhur menjaga mereka dari gangguan jahat, hama tanaman, juga kesialan hidup.
Dari mana asal muasal ritual Ma’ Nene’ di Baruppu? Kisah turun-temurun menyebutkan, pada zaman dahulu terdapatlah seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek. Saat sedang berburu di kawasan hutan pegunungan Balla, bukannya menemukan binatang hutan, ia malah menemukan jasad seseorang yang telah lama meninggal dunia. Mayat itu tergeletak di bawah pepohonan, telantar, tinggal tulang-belulang. Merasa kasihan, Pong Rumasek kemudian merawat mayat itu semampunya. Dibungkusnya tulang-belulang itu dengan baju yang dipakainya, lalu diletakkan di areal yang lapang dan layak. Setelah itu, Pong Rumasek melanjutkan perburuannya. Tak dinyana, semenjak kejadian itu, setiap kali Pong Rumasek berburu, ia selalu beroleh hasil yang besar. Binatang hutan seakan digiring ke dirinya. Bukan hanya itu, sesampainya di rumah, Pong Rumasek mendapati tanaman padi di sawahnya pun sudah menguning, bernas dan siap panen sebelum waktunya. Pong Rumasek menganggap, segenap peruntungan itu diperolehnya berkat welas asih yang ditunjukkannya ketika merawat mayat tak bernama yang ditemukannya saat berburu. Sejak itulah, Pong Rumasek dan masyarakat Baruppu memuliakan mayat para leluhur, tokoh dan kerabat dengan upacara Ma’ Nene’.
Dalam ritual Ma’ Nene’ juga ada aturan tak tertulis yang mengikat warga. Misalnya, jika seorang istri atau suami meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma’ Nene’ untuknya. Ketika Ma’ Nene’ digelar, para perantau asal Baruppu yang bertebaran ke seantero negeri akan pulang kampung demi menghormati leluhurnya. Warga Baruppu percaya, jika Ma’ Nene’ tidak digelar maka leluhur juga akan luput menjaga mereka. Musibah akan melanda, penyakit akan menimpa warga, sawah dan kebun tak akan menghasilkan padi yang bernas dan tanaman yang subur.
Costa Concordia Karam, Masih Amankah Wisata Pesiar
Costa Concordia Karam, Masih Amankah Wisata Pesiar?
Selasa, 17 Januari 2012 - 14:21 wib
Mutya Hanifah - Okezone
3 18Email0
Costa Concordia yang karam (Foto: dailymail)
Berita Terkait: pelesir
- Ayo, Kunjungi Pulau-Pulau Ini Sebelum Tenggelam!
- Sambangi Desa Hobbit Hingga Lokasi "The Beach"
- Wisata di Tempat Lahir Ilmu Pengetahuan
- Kecelakaan Kapal Pesiar Terbesar Sepanjang Masa
- Yuk, Intip Mewahnya Kapal Pesiar Costa Concordia
- Tujuh Taman Bermain Terbaik Dunia
- Alternatif Wisata Afrika (II)
- Alternatif Wisata Afrika (I)
- Spa Mewah Harga Terjangkau (II-Habis)
Inilah Daftar Nama WNI Crew Kapal Pesiar Costa Concordia
TRAGEDI COSTA CONCORDIA
Inilah Daftar Nama WNI Crew Kapal Pesiar Costa Concordia
Senin, 16 Januari 2012 , 08:21:00 WIB
RMOL. Dalam kapal pesiar supermewah Costa Concordia yang tenggelam di perairan dekat Pulau Giglio, Italia, pada Sabtu lalu (14/1), ada 170 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia. Ke-170 ABK tersebut dipastikan selamat.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, PLE Priatna, kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 16/1), menginformasikan bahwa KBRI Roma-Italia telah membuka hotline khusus bagi warga Indonesia yang ingin mengetahui kondisi kerabat/sanak-saudara mereka, dengan menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia.
"Mereka bisa menghubungi Posko KBRI Roma di nomor +39-06-420099101," jelas PLE Priatna.
Inilah daftar nama WNI Crew Kapal Pesiar Costa Concorda:
Abdul Abdul Karim, dengan kode 511157
Abdurachman XXX, dengan kode 20239
Achamd Fausih, dengan kode 527158
Adiasa I Nengah, dengan kode 519435
Ahdiyat Teten, dengan kode 512632
Alit Setia Arjana Kadek, dengan kode 539174
Amir Mohammad, dengan kode 512362
Amrizal Dedi, dengan kode 519410
Anggraini Ayu Citra, dengan kode 515712
Anthoni Rusi, dengan kode 513434
Apriyadi Bagus, dengan kode 535890
Ardiabnsyah Vicki, dengan kode 509193
Aari Wijana Putu, dengan kode 535709
Ariana I Nengah, dengan kode 517543
Ariani Ni Wayan, dengan kode 508824
Arianto Sunarso, dengan kode 20247
Ariawan I Made Tirtayasa, dengan kode 522608
Arifin Samsul, dengan kode 506165
Arimbawa I Made Soni, dengan kode 511137
Arsana I Gede Wisnu, dengan kode 511622
Adghaf Jafar, dengan kode 538197
Aslami Sofwan, dengan kode 535802
Asnar Novan Maeputera, dengan kode 508742
Astawa I Nyoman Astra, dengan kode 521107
Astawa I Wayan, dengan kode 537068
Atmajaya XXX, dengan kode 500208
Bagu Arif, dengan kode 27340
Basri Muhammad, dengan kode 500704
Basuki Sriyanto, dengan kode 537207
Benyamin Ivan, dengan kode 536154
Cahyadi Agung, dengan kode 515906
Cchita Pande I Putu Darsa, dengan kode 519514
Cita Dewi I Gusti Ayu Putu, dengan kode 540508
Dadalm Samparnagn Putu Suniarta, dengan kode 534396
Darmadi Darmadi, dengan kode 540507
Darmawan Didik Adhi, dengan kode 538855
Diverian Immanuel, dengan kode 536478
Edison Manumpak Aritonang, dengan kode 519106
Edwin Joe, dengan kode 534510
Edythia Rudy Dwi, dengan kode 535824
Efendi Rasyid Abdul, dengan kode 500205
Eka Pramana Gaus, dengan kode 516695
Erik Darewin Togi, dengan kode 521906
Faruk Umar, dengan kode 537084
Fatoni Achamd, dengan kode 537136
Fauzi Iwan, dengan kode 512342
Fnu Isamail, dengan kode 538199
Gede Budiarta Dewa Putu, dengan kode 26949
Halili XXX, dengan kode 500743
Hariyadi, dengan kode 535839
Hartono Hasan Tri, dengan kode 514412
Haryadi Agus, dengan kode 535826
Haryono Teguh, dengan kode 26945
Habullah XXX, dengan kode 25018
Hasdi Hasyim, dengan kode 513261
Hendrawan I Putu Agus Dedi, dengan kode 535756
Heriana Heri, dengan kode 534599
Heriyatna Yayat, dengan kode 19692
Herman XXX, dengan kode 25904
Hermawan Dicky, dengan kode 514242
Herry XXX, dengan kode 516384
Husen Hardian, dengan kode 512627
Imron Muhammad, dengan kode 504165
Irawan Hartono Alfa Yosi, dengan kode 537230
Iwandi XXX, dengan kode 522591
Jacob Rusli Bin, dengan kode 500767
Jagrayuta I Made, dengan kode 534512
Juniarta I Nyoman, dengan kode 510579
Kaharudin Prihadi, dengan kode 535686
Kamaludin XXX, dengan kode 12920
Kardita I Ketut, dengan kode 518354
Karsanto Edy, dengan kode 538878
Kharisma Citra, dengan kode 538980
Kiswanto Heri, dengan kode 515910
Koraaa Agustinus Raynol, dengan kode 20333
Krisnawan Indra, dengan kode 507560
Kumariyoga Ida Bagus, dengan kode 519510
Kurniawan Ahmad Deni, dengan kode 535800
Kurniawan I Putu Agus, dengan kode 515911
Kuswintoro Nicko Stephano, dengan kode 535513
Lela Budayana I Wayan, dengan kode 539855
Lelana Freddy Jaka, dengan kode 518479
Madeli Isamel, dengan kode 540166
Maksum Mohammad, dengan kode 500047
Maskur Fnu, dengan kode 20966
Massus I XXX, dengan kode 506187
Mesib I Made, dengan kode 517550
Mok Arianto, dengan kode 531876
Muhaimin, dengan kode 501465
Muharram Muchamd Agung, dengan kode 519503
Mukti Arief Bari, dengan kode 19642
Murdanta I Wayan Agus, dengan kode 539845
Mustain Mohammad, dengan kode 538802
Mustofa Arif, dengan kode 540595
Nadi I Yawan Seri, dengan kode 536086
Negara I Made Maharta, dengan kode 522160
Ngosiem Junagrexi, dengan kode 522222
Norman Jessie, dengan kode 515119
Novianto XXX, dengan kode 537164
Nurhasanah Wiwin, dengan kode 517585
Oki Supiyadi, dengan kode 537154
Parta Dewa Komang rai, dengan kode 522989
Permasa Yoga Budim, dengan kode 540290
Pramana Bayu, dengan kode 518430
Purba Octo Phinosey, dengan kode 538867
Purnadi I Putu Teja Wijaya, dengan kode 537086
Purwanto Heru, dengan kode 538975
Putra Edy Agus, dengan kode 534153
Putra I Gusti Ngurah Ristana, dengan kode 522361
Putra I Wayan Eka Buwana, dengan kode 518481
Putu Suartanan I Gusti, dengan kode 23395
Rahayu Jenni, dengan kode 505860
Rahmat XXX, dengan kode 502623
Rai Arta I Ketut, dengan kode 539169
Rai Ngakan Nyoman, dengan kode 539204
Rismanto XXX, dengan kode 519970
Ronggo Tatang Suromenggolo, dengan kode 534702
Samodra Fajar, dengan kode 24689
Sapeih Mohammad, dengan kode 538856
Saputra I Putu Agus, dengan kode 519159
Saputra Komang, dengan kode 511625
Sasmita Nyoman Goswami, dengan kode 511639
Septiana Putu Herman, dengan kode 529778
Setiawan Dedy, dengan kode 535821
Setiawan I Made Topan, dengan kode 511628
Setiawan Intan Edwar, dengan kode 535547
Sholeh Badrus, dengan kode 540019
Sibuea Adhika Anugrahady, dengan kode 511952
Siman XXX, dengan kode 519527
Sirkananta I Made, dengan kode 515691
Stefanus Stenly, dengan kode 518334
Santara I Wayan, dengan kode 537096
Suardika I Kadek, dengan kode 505070
Suarmaja I Putu Gede, dengan kode 505258
Suarta I Made, dengan kode 537046
Suaryana I Made Oka, dengan kode 522599
Suastika Nengah, dengan kode 517609
Subhan Halili Bin dengan kode 26415
Sudirman Ibrahim, dengan kode 23562
Sugianto XXX, dengan kode 526482
Suhendar Alwan, dengan kode 538833
Sukarta I Wayan, dengan kode 535831
Sulaksono Dimas Ichwan, dengan kode 538851
Sumardi XXX, dengan kode 506030
Supadma I Gede Edi, dengan kode 535834
Supriso XXX, dengan kode 518332
Suryadinatha Putu Haryana, dengan kode 535930
Sutrisno XXX, dengan kode 526531
Suwartana I Wayan Gede, dengan kode 19481
Suweta I Nyoman, dengan kode 539909
Swantara I Putu Gede Putra, dengan kode 522359
Syahputro Rio, dengan kode 516708
Tangkalisan Billy, dengan kode 500206
Tirtana I Putu, dengan kode 536432
Usman Oji, dengan kode 23961
Utomo Edky Agus, dengan kode 513565
Wahyu XXX, dengan kode 500708
Wardana I Gusti Bagus Kusuma, dengan kode 540537
Wastika I Made, dengan kode 519521
Wibowo Hanung Prasetyo, dengan kode 538136
Wibowo Teguh Ari, dengan kode 540297
Widiana I Putu, dengan kode 507046
Wijaya I Kadek Agus, dengan kode 535716
Yamin Muhammadi, dengan kode 535811
Yana I Wayan Elly, dengan kode 511629
Yasa I Gede Rudi Artana, dengan kode 518486
Yudi Artha I Putu, dengan kode 539191
Yudiartana Pande Putu, dengan kode 539166
Yuli Astuti Putri, dengan kode 535883
Yunisar Yuwandeika, dengan kode 537119
Baca juga:
READ MORE
Inilah Daftar Nama WNI Crew Kapal Pesiar Costa Concordia
Senin, 16 Januari 2012 , 08:21:00 WIB
Laporan: A. Supardi Adiwidjaya
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, PLE Priatna, kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 16/1), menginformasikan bahwa KBRI Roma-Italia telah membuka hotline khusus bagi warga Indonesia yang ingin mengetahui kondisi kerabat/sanak-saudara mereka, dengan menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia.
"Mereka bisa menghubungi Posko KBRI Roma di nomor +39-06-420099101," jelas PLE Priatna.
Inilah daftar nama WNI Crew Kapal Pesiar Costa Concorda:
Abdul Abdul Karim, dengan kode 511157
Abdurachman XXX, dengan kode 20239
Achamd Fausih, dengan kode 527158
Adiasa I Nengah, dengan kode 519435
Ahdiyat Teten, dengan kode 512632
Alit Setia Arjana Kadek, dengan kode 539174
Amir Mohammad, dengan kode 512362
Amrizal Dedi, dengan kode 519410
Anggraini Ayu Citra, dengan kode 515712
Anthoni Rusi, dengan kode 513434
Apriyadi Bagus, dengan kode 535890
Ardiabnsyah Vicki, dengan kode 509193
Aari Wijana Putu, dengan kode 535709
Ariana I Nengah, dengan kode 517543
Ariani Ni Wayan, dengan kode 508824
Arianto Sunarso, dengan kode 20247
Ariawan I Made Tirtayasa, dengan kode 522608
Arifin Samsul, dengan kode 506165
Arimbawa I Made Soni, dengan kode 511137
Arsana I Gede Wisnu, dengan kode 511622
Adghaf Jafar, dengan kode 538197
Aslami Sofwan, dengan kode 535802
Asnar Novan Maeputera, dengan kode 508742
Astawa I Nyoman Astra, dengan kode 521107
Astawa I Wayan, dengan kode 537068
Atmajaya XXX, dengan kode 500208
Bagu Arif, dengan kode 27340
Basri Muhammad, dengan kode 500704
Basuki Sriyanto, dengan kode 537207
Benyamin Ivan, dengan kode 536154
Cahyadi Agung, dengan kode 515906
Cchita Pande I Putu Darsa, dengan kode 519514
Cita Dewi I Gusti Ayu Putu, dengan kode 540508
Dadalm Samparnagn Putu Suniarta, dengan kode 534396
Darmadi Darmadi, dengan kode 540507
Darmawan Didik Adhi, dengan kode 538855
Diverian Immanuel, dengan kode 536478
Edison Manumpak Aritonang, dengan kode 519106
Edwin Joe, dengan kode 534510
Edythia Rudy Dwi, dengan kode 535824
Efendi Rasyid Abdul, dengan kode 500205
Eka Pramana Gaus, dengan kode 516695
Erik Darewin Togi, dengan kode 521906
Faruk Umar, dengan kode 537084
Fatoni Achamd, dengan kode 537136
Fauzi Iwan, dengan kode 512342
Fnu Isamail, dengan kode 538199
Gede Budiarta Dewa Putu, dengan kode 26949
Halili XXX, dengan kode 500743
Hariyadi, dengan kode 535839
Hartono Hasan Tri, dengan kode 514412
Haryadi Agus, dengan kode 535826
Haryono Teguh, dengan kode 26945
Habullah XXX, dengan kode 25018
Hasdi Hasyim, dengan kode 513261
Hendrawan I Putu Agus Dedi, dengan kode 535756
Heriana Heri, dengan kode 534599
Heriyatna Yayat, dengan kode 19692
Herman XXX, dengan kode 25904
Hermawan Dicky, dengan kode 514242
Herry XXX, dengan kode 516384
Husen Hardian, dengan kode 512627
Imron Muhammad, dengan kode 504165
Irawan Hartono Alfa Yosi, dengan kode 537230
Iwandi XXX, dengan kode 522591
Jacob Rusli Bin, dengan kode 500767
Jagrayuta I Made, dengan kode 534512
Juniarta I Nyoman, dengan kode 510579
Kaharudin Prihadi, dengan kode 535686
Kamaludin XXX, dengan kode 12920
Kardita I Ketut, dengan kode 518354
Karsanto Edy, dengan kode 538878
Kharisma Citra, dengan kode 538980
Kiswanto Heri, dengan kode 515910
Koraaa Agustinus Raynol, dengan kode 20333
Krisnawan Indra, dengan kode 507560
Kumariyoga Ida Bagus, dengan kode 519510
Kurniawan Ahmad Deni, dengan kode 535800
Kurniawan I Putu Agus, dengan kode 515911
Kuswintoro Nicko Stephano, dengan kode 535513
Lela Budayana I Wayan, dengan kode 539855
Lelana Freddy Jaka, dengan kode 518479
Madeli Isamel, dengan kode 540166
Maksum Mohammad, dengan kode 500047
Maskur Fnu, dengan kode 20966
Massus I XXX, dengan kode 506187
Mesib I Made, dengan kode 517550
Mok Arianto, dengan kode 531876
Muhaimin, dengan kode 501465
Muharram Muchamd Agung, dengan kode 519503
Mukti Arief Bari, dengan kode 19642
Murdanta I Wayan Agus, dengan kode 539845
Mustain Mohammad, dengan kode 538802
Mustofa Arif, dengan kode 540595
Nadi I Yawan Seri, dengan kode 536086
Negara I Made Maharta, dengan kode 522160
Ngosiem Junagrexi, dengan kode 522222
Norman Jessie, dengan kode 515119
Novianto XXX, dengan kode 537164
Nurhasanah Wiwin, dengan kode 517585
Oki Supiyadi, dengan kode 537154
Parta Dewa Komang rai, dengan kode 522989
Permasa Yoga Budim, dengan kode 540290
Pramana Bayu, dengan kode 518430
Purba Octo Phinosey, dengan kode 538867
Purnadi I Putu Teja Wijaya, dengan kode 537086
Purwanto Heru, dengan kode 538975
Putra Edy Agus, dengan kode 534153
Putra I Gusti Ngurah Ristana, dengan kode 522361
Putra I Wayan Eka Buwana, dengan kode 518481
Putu Suartanan I Gusti, dengan kode 23395
Rahayu Jenni, dengan kode 505860
Rahmat XXX, dengan kode 502623
Rai Arta I Ketut, dengan kode 539169
Rai Ngakan Nyoman, dengan kode 539204
Rismanto XXX, dengan kode 519970
Ronggo Tatang Suromenggolo, dengan kode 534702
Samodra Fajar, dengan kode 24689
Sapeih Mohammad, dengan kode 538856
Saputra I Putu Agus, dengan kode 519159
Saputra Komang, dengan kode 511625
Sasmita Nyoman Goswami, dengan kode 511639
Septiana Putu Herman, dengan kode 529778
Setiawan Dedy, dengan kode 535821
Setiawan I Made Topan, dengan kode 511628
Setiawan Intan Edwar, dengan kode 535547
Sholeh Badrus, dengan kode 540019
Sibuea Adhika Anugrahady, dengan kode 511952
Siman XXX, dengan kode 519527
Sirkananta I Made, dengan kode 515691
Stefanus Stenly, dengan kode 518334
Santara I Wayan, dengan kode 537096
Suardika I Kadek, dengan kode 505070
Suarmaja I Putu Gede, dengan kode 505258
Suarta I Made, dengan kode 537046
Suaryana I Made Oka, dengan kode 522599
Suastika Nengah, dengan kode 517609
Subhan Halili Bin dengan kode 26415
Sudirman Ibrahim, dengan kode 23562
Sugianto XXX, dengan kode 526482
Suhendar Alwan, dengan kode 538833
Sukarta I Wayan, dengan kode 535831
Sulaksono Dimas Ichwan, dengan kode 538851
Sumardi XXX, dengan kode 506030
Supadma I Gede Edi, dengan kode 535834
Supriso XXX, dengan kode 518332
Suryadinatha Putu Haryana, dengan kode 535930
Sutrisno XXX, dengan kode 526531
Suwartana I Wayan Gede, dengan kode 19481
Suweta I Nyoman, dengan kode 539909
Swantara I Putu Gede Putra, dengan kode 522359
Syahputro Rio, dengan kode 516708
Tangkalisan Billy, dengan kode 500206
Tirtana I Putu, dengan kode 536432
Usman Oji, dengan kode 23961
Utomo Edky Agus, dengan kode 513565
Wahyu XXX, dengan kode 500708
Wardana I Gusti Bagus Kusuma, dengan kode 540537
Wastika I Made, dengan kode 519521
Wibowo Hanung Prasetyo, dengan kode 538136
Wibowo Teguh Ari, dengan kode 540297
Widiana I Putu, dengan kode 507046
Wijaya I Kadek Agus, dengan kode 535716
Yamin Muhammadi, dengan kode 535811
Yana I Wayan Elly, dengan kode 511629
Yasa I Gede Rudi Artana, dengan kode 518486
Yudi Artha I Putu, dengan kode 539191
Yudiartana Pande Putu, dengan kode 539166
Yuli Astuti Putri, dengan kode 535883
Yunisar Yuwandeika, dengan kode 537119
Baca juga: